Harapan masih ada kan?
Kapal kami karam menabrak karang. Tetapi kami masih bertahan, mencoba menggapai permukaan. Begitu takut jika sampai tenggelam dan mati pada lautan es yang begitu dalam.
Tak jauh dari sini, kapal sanak kami bergerak mendekat. Kami memohon pertolongan, air mata mengalir deras dengan tangis tak tertahankan begitu senang berpikir akan mendapat pertolongan.
Namun, mereka masih betah berdiri dan menatap kami dari atas kapal mereka. Berjalan masuk ke bilik kapal dan kembali dengan satu buah cerek.
Kemudian, mereka menuang cerek yang ternyata berisi air panas itu. Bertingkah seolah-olah memberikan pertolongan pada kami.
Nyatanya se-cerek air panas yang mereka tuang tak akan mengubah dinginnya air laut ini menjadi sedikit lebih hangat. Malahan mereka telah menimbulkan luka melepuh di tubuh kami.
Siksaan kami bertambah, air mata bersimbah, kami tidak punya rumah. Kecewa kami luar biasa. Ternyata darah yang mengalir dalam tubuh kalah kental dengan air di laut ini.
Kenapa mereka semua buta dan tuli? Tidak. Bukan mata dan telinga yang kumaksud, melainkan hati dan nurani mereka. Jika saja mereka memang berniat menyelamatkan kami, tentunya mereka akan mengulurkan tangan dan bukan malah menyiramkan air panas.
Saat ini kapal mereka sudah berbalik dan bergerak menjauh meninggalkan kami. Ahh sialan, belum berhenti sampai situ badai pun datang seakan ingin ikut menguji kami.
Kami berulangkali digulung ombak, terombang-ambing di tengah lautan. Jujur kami lelah dan frustasi, tapi menyerah pun kami tak berani. Harapan masih ada kan? barangkali ada kapal nelayan yang melintas dan berkenan menolong kami.
Wahai penguasa alam semesta, sudah sampai mana doa-doa kami? Apakah masih terbang menembus langit? Atau justru sedang terjebak macet di antara banyaknya doa yang terlantunkan?
#puisi #motivasi #tulisan #harapan #cerita
#poetry #motivation #hope #story #sad
0 komentar: